Senin, 19 Maret 2018

VERA DRAKE : A story about naive kindness (film Forensik 2004)

VERA DRAKE. 2004
Story about naive kindness.


Di sela-sela waktu yang luang ini, saya mencari-cari film bagus untuk ditonton. Kepingin nonton yang ber-genre crime gitu. Tetiba ingatan saya terbang ke masa kuliah S1 beberapa tahun lalu. Saat itu, dosen yang mengajarkan mata kuliah psikologi Forensik meminjamkan saya DVD film Vera Drake agar saya dapat belajar darinya.



Berbeda dengan film forensik pada umumnya yang banyak bercerita tentang misteri, detektif, serial killer, atau psikopat, film ini bercerita tentang seorang wanita yang teguh atas sesuatu yang ia yakini : 
MENOLONG ORANG YANG MEMBUTUHKAN.





Berseting tahun 1950an, film ini mengangkat cerita tentang seorang wanita penyayang nan baik hati. Ia hidup bahagia bersama keluarga kecil yang sederhana, dengan suami yang sangat mencintainya dan anak-anak yang sudah beranjak dewasa. Vera dengan sabar dan ikhlas mengurus keluarganya serta dengan suka rela membantu orang yang membutuhkan di sekitarnya. Ia juga membantu finansial keluarga dengan menjadi asisten rumah tangga di beberapa rumah orang kaya dan bekerja paruh waktu di sebuah pabrik. Namun sebenarnya Vera memiliki rahasia kelam yang kemudian menjadi tragedi besar dalam keluarganya.



Vera melakukan praktek aborsi. Vera yang baik hati  tidak sampai hati melihat penderitaan gadis-gadis muda yang hamil di luar nikah. Ia memutuskan untuk menolong mereka demi menyelamatkan masa depan gadis tersebut. Vera menemukan cara aborsi yang menurutnya mudah dan aman yaitu dengan mengisi rahim gadis itu dengan air campuran sabun hingga terasa penuh. Setelah beberapa waktu, janin akan luruh dan rahim akan bersih. Dan cara ini selalu berhasil. Ya, ia tahu perbuatannya salah, namun ia merasa senang karena mampu membantu orang yang membutuhkan. Vera kemudian dijadikan rekomendasi untuk melakukan aborsi ilegal. Pekerjaan tersebut dilakukannya dengan tulus, tanpa bayaran sama sekali. Vera memiliki seorang teman, Lili, yang ternyata menjadikan upaya "menolong" Vera menjadi lahan bisnis untuk keuntungan pribadinya. 


Semua baik-baik saja hingga ada seorang gadis yang mengalami infeksi hingga hampir meninggal dunia setelah aborsi. Setelah diselidiki, polisi menangkap Vera sebagai tersangka perbuatan kriminal dengan sadar dan disengaja. Tentu saja, keluarganya tidak ada yang percaya Vera dapat melakukan tindakan melanggar hukum. Dari situ terbongkarlah praktek aborsi ilegal yang dilakukan Vera selama bertahun-tahun. Bahkan dirinya tidak ingat sudah berapa lama ia melakukan praktek aborsi dan berapa banyak gadis yang ia "bantu".  




Vera yang malang pasrah dengan keputusan pihak berwajib, hanya bisa meneteskan air mata sambil berkata bahwa ia hanya merasa kasihan dan mencoba menolong gadis-gadis yang crying for help itu. Vera memang baik hati, orang-orang yang mengenalnya membenarkan hal itu. Bahkan suaminya juga mengakui memilihnya sebagai istri karena kebaikan hatinya. Pada akhirnya pengadilan memberikannya vonis 2,5 penjara.




*****

Saya pernah diajarkan, kalau suatu saat saya dihadapkan pada situasi dimana harus memilih antara baik dan benar, maka pilihlah yang benar. Kenapa? Karena baik belum tentu benar, namun kebenaran selalu bertujuan untuk kebaikan. Dan batas antara benar dan salah itu jelas telah diatur dalam hukum, agama, dan norma yang berlaku. 


Semoga bermanfaat.

Filmnya bisa ditonton di sini : Film Vera Drake
(Tapi gak nemu yang ada subtitle Indonesianya)



Bandung, Maret 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar