Rabu, 21 Maret 2018

MUNAFIK (Malaysian Horor Movie, 2016)

MUNAFIK, 2016
Horor Syar'i



Film ini bergenre Horor Syar'i produksi negara tetangga (Malaysia). Kenapa saya sebut Horor Syar'i? Karena di dalamnya tidak ada adegan panas seperti pada film Horor pada umumnya. Selain itu penyembuhan dilakukan dengan metode islami yang benar, bukan melalui praktek perdukunan yang menyaru islami.







Bercerita tentang Adam, seorang ustadz yang memiliki kemampuan menyembuhkan orang-orang yang diganggu jin/iblis melalui Ruqyah. Sifatnya yang tenang dan tawadhu membuatnya disukai banyak orang. Namun semua berubah setelah istrinya meninggal dunia akibat kecelakaan yang disengaja seseorang. Semenjak itu ia berubah menjadi pemarah dan pendendam.


Banyak pesan religi yang dapat ditemukan di film ini. Satu hal yang menarik bagi saya adalah film ini juga bercerita tentang pemaafan dan rasa bersalah. Bagaimana pengaruh tidak memaafkan dan rasa bersalah terhadap keadaan psikologis seseorang. Ketika seseorang tidak menerima keadaan yang terjadi maka hidupnya akan diliputi rasa tidak tenang. Menciptakan keraguan dan rasa was was dalam hatinya. Melemahkan imannya. Karena film ini memang ada unsur mistisnya, pada awalnya sulit membedakan mana dampak ilmu sihir dan mana dampak psikologis. Dan memang terkadang simptom psikologis mirip seperti gangguan jin, atau sebaliknya. Seperti kasus histeria yang mirip seperti orang kerasukan. Namun satu persamaan yang saya dapatkan adalah baik gangguan jin maupun gangguan psikologis lebih mungkin menyerang kita saat kita dalam kondisi lemah iman.




Di endingnya film ini memberikan suatu pemahaman yang menurut saya adalah inti dari film ini. Rasa bersalah yang dibawa sampai sakratul maut dan bahwa memaafkan dimulai dari menerima kenyataan. Maria (gadis yang menyebabkan kecelakaan keluarga Adam) yang hidupnya selalu was-was karena menyimpan rasa bersalah, akhirnya mengakui perbuatannya sesaat sebelum kematiannya. lalu, ternyata selama ini yang telah meninggal dalam kecelakaan itu bukan hanya istri Adam. Namun, Adam yang sangat berduka dan marah saat menyaksikan istrinya meninggal dunia, menolak mengakui bahwa anak mereka juga ikut meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. 



Konsep duka cita (grief) telah sering kali dibahas pada berbagai literatur yang berhubungan dengan peristiwa kehilangan dalam hidup. Menurut Santrock (2002) grief adalah suatu kelumpuhan emosional, tidak percaya, kecemasan akan perpisahan, sedih, putus asa, dan kesepian yang menyertai di saat seseorang kehilangan orang yang dicintai. Hampir sama dengan Santrock, grief menurut Sanders (1998) merupakan penderitaan emosional yang kuat dan mendalam, yang dialami seseorang akibat peristiwa kehilangan seperti kematian orang yang dicintai. Adam yang menyaksikan sendiri istri tercintanya meregang nyawa tidak mampu membendung kesedihan saat itu. Perasaannya semakin intens ditambah dengan rasa marah dan dendam karena kecelakaan yang menyebabkan kematian istrinya adalah hal yang disengaja oleh seseorang yang tidak ia kenal. Akibatnya, ia pun menjadi kesulitan menerima kenyataan bahwa ia juga telah menyaksikan anak semata wayangnya meninggal dunia, yang ia temukan setelah istrinya meninggal dunia. Kondisi ini disebut Sanders (1998) sebagai feeling of unrealiy sebagai reaksi awal (shock) terhadap grief. Yaitu kondisi dimana orang yang kehilangan orang yang dicintai tidak dapat menerima kenyataan dan memilih percaya bahwa orang yang telah meninggal tersebut masih hidup bersamanya.





Tidak ada obat jiwa yang paling mujarab selain ikhlas merima kekecewaan dengan hati yang ridho. Selama kita tidak memaafkan selama itu kita tidak mendapatkan ketenangan. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Sesungguhnya segala sesuatu berasal dari Allah, dan akan kembali kepada Allah (QS. Al-Baqarah : 156).

****000****


Mmm.. jadi teringat dengan skripsi bertema Forgiveness yang saya buat beberapa tahun silam. Buatnya pake baper, selesainya pake happy. Terus jadi teringat tesis. Semoga happynya menyertai tesis juga, bapernya gak usah :”)


Filmnya bisa ditonton di sini :

film Munafik (2016)
atau 
film Munafik2 (2016)


Semoga bermanfaat ^_^


Salam,

Devira


Tidak ada komentar:

Posting Komentar