Rabu, 21 Maret 2018

RISALAH DARI BATAS JOGJA

Eccedentesiast


Seperti apakah kenangan yang menggelayut di pelupuk matamu itu? 
Hingga mampu membuatnya selalu berinai, berderai. 
Apakah sama halnya dengan reruntuhan bersejarah yang bergeming dalam dingin, di batas Daerah Istimewa ini? 

Sementara angin selalu berlalu lalang entah apa maksud dan tujuannya. 
Menggoda? 
Atau menyapa? 
Atau malah hanya tak sengaja berpapasan. 
Namun masih saja bebatuan itu bungkam. 
Kokoh dengan kesetiaan pada dia yang menorehkan ukiran2 di tubuhnya, serta yang menjulangkan mimpi2nya hingga membelah awan2 di langit. 

Ya, dia setia. 
Tapi bagaimana dengan dirimu? 
Diam-diam dalam tangismu di selaksa malam, engkau memaki dirimu sendiri. 
"Bodoh!" 
Kebodohan yang kau sangkal di wajahmu. 
Jika saja perisai itu luruh, sungguh hatimu sangat mengetahui kebenarannya.


Devira,
Jogja, Feb 2018

"Hamemayu hayuning bawana"












Tidak ada komentar:

Posting Komentar