JANUARI DI MATAMU
pernahkan kau merasa getar di nadi?
bukan birahi perawan yang terjamah
bukan pula derak ranting yang patah
itulah erangan cemas januari di matamu
begitu pula bintik-bintik yang meradang besar-besar
bukan cacat permanen pada kulit
bukan pula marka lahir yang bertahan seumur hidup
itulah jejak memori januari di matamu
masih,
rindu yang bersulur-sulur menjuntai
menusuk tajam di ujung-ujungnya
bersama rinai yang terus merintik
dan januari luruh dari matamu
Devira,
Januari, 2015
(telah terbit di Rebana Analisa Minggu, 29 Maret 2015)
pernahkan kau merasa getar di nadi?
bukan birahi perawan yang terjamah
bukan pula derak ranting yang patah
itulah erangan cemas januari di matamu
begitu pula bintik-bintik yang meradang besar-besar
bukan cacat permanen pada kulit
bukan pula marka lahir yang bertahan seumur hidup
itulah jejak memori januari di matamu
masih,
rindu yang bersulur-sulur menjuntai
menusuk tajam di ujung-ujungnya
bersama rinai yang terus merintik
dan januari luruh dari matamu
Devira,
Januari, 2015
(telah terbit di Rebana Analisa Minggu, 29 Maret 2015)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar