Minggu, 06 Maret 2016

PUISI BERGEMBIRA KARENA DAN UNTUKMU, PENYAIR

PUISI BERGEMBIRA KARENA DAN UNTUKMU, PENYAIR
: Prof. DAM



demi darah yang mengalir di urat nadi
dan ilmu yang engkau amanatkan
puisi tetap di sini, tak pernah pergi
menemani dan menjaga jiwa-jiwa bersahaja dari hampa dan lara
kadang ia tertawa bersama awan
bersenda gurau bersama angin
bertafakur di tengah malam
bernyanyi di tengah hujan
ia bukan pendusta
pun bukanlah fasik

Dan lihatlah,
Liuk Pedestrian di atas Batang Hari
juga detak Gentala Arasy di jantung kota
Bersuka cita di hari lahir Penyairnya

Oiih Guru...
56 syair tak akan cukup menjabar dedikasimu
56 garis senja tak akan cukup mengurai bijaksanamu
56 kitab tak akan cukup menyalin nasehatmu
56 simpul senyum tak akan cukup mengungkap rendah hatimu

Semoga Pemilik Keindahan dan Kehidupan
Selalu memberikan pancaran cahaya di tiap larik goresan penamu
Menjadikannya penghapus pekat dengan aksara
Pengasah akal dengan logika bahasa
Pengolah rasa  dengan rima dan irama 
Pemandu langkah dan perilaku
Pembeda dari fatamorgana dan bayang-bayang 

Semoga kasih-Nya senantiasa menyertai
Amin.

Devira
Medan, 03 Juli 2015

*Puisi ini dirangkai teruntuk guru sastraku, Prof. Dr. Sudaryono, pada peringatan hari lahirnya ke 56. Beliau merupakan seorang guru besar dari Universitas Jambi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar