PUISI BERGEMBIRA KARENA DAN UNTUKMU, PENYAIR
: Prof. DAM
dan
ilmu yang engkau amanatkan
puisi
tetap di sini, tak pernah pergi
menemani
dan menjaga jiwa-jiwa bersahaja dari hampa dan lara
kadang
ia tertawa bersama awan
bersenda
gurau bersama angin
bertafakur
di tengah malam
bernyanyi
di tengah hujan
ia
bukan pendusta
pun
bukanlah fasik
Dan lihatlah,
Liuk Pedestrian di atas Batang Hari
juga detak Gentala Arasy di jantung kota
Bersuka cita di hari lahir Penyairnya
Oiih
Guru...
56
syair tak akan cukup menjabar dedikasimu
56
garis senja tak akan cukup mengurai bijaksanamu
56
kitab tak akan cukup menyalin nasehatmu
56
simpul senyum tak akan cukup mengungkap rendah hatimu
Semoga
Pemilik Keindahan dan Kehidupan
Selalu
memberikan pancaran cahaya di tiap larik goresan penamu
Menjadikannya
penghapus pekat dengan aksara
Pengasah
akal dengan logika bahasa
Pengolah
rasa dengan rima dan irama
Pemandu langkah dan perilaku
Pembeda
dari fatamorgana dan bayang-bayang
Semoga
kasih-Nya senantiasa menyertai
Amin.
Devira
Medan,
03 Juli 2015
*Puisi ini dirangkai teruntuk guru sastraku, Prof. Dr. Sudaryono, pada peringatan hari lahirnya ke 56. Beliau merupakan seorang guru besar dari Universitas Jambi

Tidak ada komentar:
Posting Komentar