MEMBACA PAGI
di celah nyanyian daun-daun dan udara basah
pagi tak pernah hening pun tak pernah bergeming
tarian embun gemulai perlahan jatuh ke haribaan
melebur resah tanah basah
kicau burung yang bukan sekedar meracau
ialah kegembiraan sambutan selamat datang pada fajar
senyum-senyum yang terkulum ranum
cercah-cercah yang mengintip di celah-celah gundah
menjemput asa
DEVIRA
(Sudah dibukukan dalam antologi sastra "PROSA", Medan, 2015)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar