RUNTUHNYA PESONA
BIDADARI
Tiada
kesempurnaan melainkan bidadari.
Karenanya
mereka ditempatkan dalam surga berpagar duri,
agar
terlindung dari setan yang menyeru-nyeru atraktif di balik pintu neraka
melalui
silau gemerlap, dalam warna warni fatamorgana
membuta
rasa
menginfeksi
logika.
Mereka
terpana,
terbujuk
merengguk manisnya keharaman kuldi.
Tak
ayal gaduh menyesak,
mencakar
diam-diam,
perlahan-lahan,
di
balik manipulasi tutur kata dan bahasa tubuh.
Surga
pesakitan,
dipenuhi
bidadari-bidadari mengelupas.
Terkutuk,
tersungkur ke dalam kubangan papa.
Menuju
setapak becek berlumpur
dan
menatap sayu refleksi diri di sana.
Merekalah,
zombie-zombie naif yang mati
terselubung aroma hedonisme.
Devira, 2013
(telah dibukukan dalam antologi sastra "Bung, Akulah Medan" dengan judul yang berbeda)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar