TENTANG ANGIN
Pengembaraan
tanpa akhir
jenuh
memaksa menemukan labuh pembebasan jiwa
Melirik
melewati randu-randu sombong ini
rigid
pada atmosfer dan setia pada tanah, seperti biasa
tergelitik
untuk mengusik kemonotonan gesture
ranting dan dedaunan
perlahan
merayu pucuk nun jauh dari permukaan
ia
hanya bergerak pelan tanpa ekspresi
membuat
kesal saja!
Melayang
turun mencoba mencoleknya lebih rendah mendekati permukaan
sulit,
batang-batang statis merentangkan tangan-tangan kokohnya seperti pasukan
penjaga siaga menghalangi terpaan
fiuuh...energiku
sedang tidak maksimal
Diam
sejenak meramu strategi telak menunggu kewaspadaannya menurun
ia
tak boleh unggul
tap
tap tap
tiga
helai hijau itu tertegun tanpa perlawanan melambaikan diri pada tempatnya
menggantungkan hidup
melayang-layang
di udara dan mengakhiri hidupnya di atas hamparan hijau lembab
Yeah!
cukup untuk hari ini
Masih
mengembara perlahan
menghembus
santai menjauh dari pepohonan
mencari
kesenangan di permukaan
hah..lagi-lagi
pemandangan membosankan
Bagaimana
bisa sungai begitu bodoh?
terus
saja berlari mengejar titik yang sama
tak
tergoyahkan sedikitpun oleh bongkahan-bongkahan tangguh
yang
menggoda pada penyelewengan
dan
bagaimana batu begitu bodoh?
rigid
mengharap arus tak tergapai
iklas
terinjak, terpanggang tanpa perlindungan
Mereka
butuh sedikit sensasi
menggetar
hati tuk berkreasi
berinovasi
dan merenovasi
aha...!
saatnya beraksi
Devira
Sayum Sabah, 08/10/2013

Tidak ada komentar:
Posting Komentar