Senin, 02 Mei 2016

PROSAIS : TENTANG ANGIN

TENTANG ANGIN

Pengembaraan tanpa akhir
jenuh memaksa menemukan labuh pembebasan jiwa

Melirik melewati randu-randu sombong ini
rigid pada atmosfer dan setia pada tanah, seperti biasa
tergelitik untuk mengusik kemonotonan gesture ranting dan dedaunan
perlahan merayu pucuk nun jauh dari permukaan
ia hanya bergerak pelan tanpa ekspresi
membuat kesal saja!

Melayang turun mencoba mencoleknya lebih rendah mendekati permukaan
sulit, batang-batang statis merentangkan tangan-tangan kokohnya seperti pasukan penjaga siaga menghalangi terpaan
fiuuh...energiku sedang tidak maksimal

Diam sejenak meramu strategi telak menunggu kewaspadaannya menurun
ia tak boleh unggul
tap tap tap
tiga helai hijau itu tertegun tanpa perlawanan melambaikan diri pada tempatnya menggantungkan hidup
melayang-layang di udara dan mengakhiri hidupnya di atas hamparan hijau lembab

Yeah! cukup untuk hari ini

Masih mengembara perlahan
menghembus santai menjauh dari pepohonan
mencari kesenangan di permukaan
hah..lagi-lagi pemandangan membosankan

Bagaimana bisa sungai begitu bodoh?
terus saja berlari mengejar titik yang sama
tak tergoyahkan sedikitpun oleh bongkahan-bongkahan tangguh
yang menggoda pada penyelewengan
dan bagaimana batu begitu bodoh?
rigid mengharap arus tak tergapai
iklas terinjak, terpanggang  tanpa perlindungan

Mereka butuh sedikit sensasi
menggetar hati tuk berkreasi
berinovasi dan merenovasi
aha...! saatnya beraksi

Devira
Sayum Sabah, 08/10/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar