MENGHADAPI BULLYING
Oleh : Devira Sari,
Psikolog
“When someone is cruel
or act like a bully, you don’t stoop to their level. No, our motto is : when
they go low, we go high.” (Michelle Obama)
Tidak ada orang normal
yang suka dibully. Namun bullying kadang tidak dapat diprediksi datangnya.
Orang yang dibully pun sering kali tidak mengetahui mengapa dijadikan target.
Jelas saja, bullying terjadi karena ada masalah pada pembully dan bukan pada
yang dibully. Jadi wajar lah jika orang yang dibully merasa kaget, kesal bahkan
marah. Seperti tulisan saya di postingan sebelumnya, membalas perbuatan
pembully atau melampiaskan kekesalan pada orang lain tidak akan membuat Anda
menjadi lebih baik. Malah hanya akan memperburuk keadaan Anda.
Lalu apa yang
sebaiknya dilakukan saat berhadapan dengan pembully? Berikut saya berikan
beberapa poin yang dapat dilakukan jika mengalami bullying:
1. Jangan bereaksi
Reaksi adalah hal yang
dicari oleh para pembully. Reaksi yang Anda tunjukkan seperti takut, marah,
menangis, atau membalas hanya akan membuat pembully senang, karena memang itu
tujuannya. Reaksi tersebut akan menjadi penguatan bagi perilaku mereka sehingga
suatu saat mereka akan mengulanginya lagi. Seorang anak yang cengeng adalah
salah satu sasaran empuk pembully. Setiap anak tersebut menangis, pembully akan
merasakan kesenangan. Maka ketika ia merasa bosan atau ingin melampiaskan
kekesalan, ia akan mengganggu anak tersebut. Begitu si anak menangis, muncul
rasa superior dalam diri si pembully.
Tegakkan badan, tatap
langsung ke matanya, dan bersikap seperti biasa, kalau perlu berikan senyuman,
atau berjalan saja melewatinya seolah ia tidak ada. Lanjutkan kegiatan yang
sedang Anda lakukan dengan santai tanpa menghiraukannya. Jangan tunjukkan
ekspresi dan sikap tubuh inferior. Postur yang kuat dapat menyadarkan pembully
bahwa ia salah sasaran. Karena pada dasarnya mereka memiliki kemampuan dan self
esteem yang rendah, pembully hanya akan membully orang yang punya celah untuk
dibully.
2. Tunjukkan Compassion (kasih sayang)
Kebanyakan pembully
membully untuk meningkatkan harga dirinya dan mendapatkan pengakuan. Mereka
merasa insecure dan putus asa karena merasa tidak diterima dan dicintai,
sehingga tidak suka melihat orang lain yang diterima dan dicintai. Biasanya
pembully itu belum sembuh dari luka hati yang sangat mengganggu kehidupan
mereka, maka mereka melampiaskan luka itu pada orang lain. Sering kali pula
mereka tidak pernah mengetahui bagaimana diperlakukan dan memperlakukan dengan
baik. Boleh jadi di keluarga atau lingkungan tempat mereka tinggal memang suka
berlaku kasar, merugikan, dan merendahkan orang lain. Oleh sebab itu mereka
begitu haus akan penerimaan dan pengakuan. Dengan kata lain, pembully itu
menderita di dalam dirinya. Maka berikanlah orang-orang ini kasih sayang.
Biarkan mereka mendengarkan pujian dan persetujuan. Mereka sangat
membutuhkannya.
(Baca juga
https://devirarein.blogspot.com/2017/11/tentang-bullying.html)
3. Tingkatkan kepercayaan diri
Pembully paling senang
mengganggu orang yang kurang percaya diri dan terlihat ragu-ragu. Sebaliknya
kecil kemungkinan orang yang percaya diri dan berani untuk menjadi target
bullying. Maka coba tingkatkan kepercayaan diri dengan mengembangkan bakat dan
bergabunglah dengan orang-orang yang juga percaya diri.
Selain itu, salah satu
target pembully adalah orang yang memiliki kelebihan yang menonjol sehingga
membuatnya merasa terancam. Ada sesuatu dalam diri si target yang tidak
dimiliki pembully dan membuatnya merasa minder atau tersaingi. Bisa jadi itu
bakat, kemenarikan fisik, prestasi, sanjungan publik, keberuntungan, dan lain
sebagainya. Tetaplah bersinar dengan kelebihan yang ada dan kembangkan potensi
diri hingga maksimal. Terkadang ketika ada orang-orang yang berusaha
menjatuhkan Anda, itu artinya Anda berada di atas mereka.
4. Menghindar
Jika Anda berpikir
menghindar akan menunjukkan bahwa Anda lemah, maka itu salah. Pada kondisi
seperti ini, menghindar bukan lah suatu kelemahan melainkan pilihan bijak.
Terutama jika cara-cara di atas tidak berhasil. Menghindar untuk kebaikan,
keamanan, tetap bisa fokus pada tujuan Anda, dan terbebas dari gangguan. Dan
kalau ternyata masih sangat mengganggu dan pembully benar-benar tidak dapat
dihindari lagi, maka coba pindah lah ke tempat lain.
5. Cari teman/kelompok
Selain yang lebih
lemah, target yang dipilih pembully untuk dibully adalah yang suka menyendiri,
sedang berjalan sendirian atau yang tinggal seorang diri. Pembully tidak akan
berani mengganggu orang yang berkelompok, di kelilingi teman-teman, atau yang
berada dalam perlindungan. Maka carilah teman dan masuklah dalam suatu
komunitas yang Anda sukai. Hindari atau kurangi beraktivitas seorang diri,
terutama jika masih ada kemungkinan menjadi target bullying.
6. Cari bantuan
otoritas atau pihak berwajib
Jika pembully dirasa
sangat meresahkan dan mengganggu aspek kehidupan anda, segera laporkan ke pihak
yang memiliki otoritas setempat (guru/atasan/RT) atau pihak berwajib.
Bagaimanapun keamanan dan keselamatan diri Anda perlu diutamakan.
7. Cari bantuan
profesional
Apabila Anda telah
jika sudah merasakan adanya gejala-gelaja tidak sehat akibat bullying, segera
cari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor. Hal ini penting agar
dampak ini tidak mengganggu aktivitas dan kehidupan sehari-hari Anda. Dan juga
guna mencegah dampak psikologis jangka panjang dari bullying (baca postingan
sebelumnya tentang dampak jangka panjang bullying)
8. Peran orang tua/orang terdekat
Ini terutama untuk
korban anak dan remaja. Bekali anak-anak dengan kepercayaan diri, rasa aman dan
keterampilan sosial. Banyak korban bullying yang memiliki masalah keluarga dan
tidak dekat dengan orang tuanya, sehingga mereka lebih rapuh dan lebih mudah
terombang-ambing. Ketika bullying terjadi mereka juga enggan memberitahukan
orang tua, guru ataupun orang lain karena takut tidak dipercaya, dimarahi, atau
malah dibully juga oleh keluarganya. Akibatnya mereka semakin ketakutan dan
menjadi sasaran empuk bagi para pembully. Maka bagi orang tua dan orang
terdekat, jalin komunikasi yang sehat dan secara rutin tanyakan bagaimana
teman-teman mereka memperlakukan mereka. Selain itu, jadilah model ketegasan di
rumah, dan pastikan anak-anak tahu bagaimana sepantasnya mereka diperlakukan.
9. Memaafkan
Jangan pernah membalas
pembully, karena hal itu hanya akan memburuk keadaan. Cara plaing tepat untuk
menyembuhkan luka hati adalah dengan memaafkan. Melepaskan segala emosi negatif
dan ingatan buruk tentang kejadian bullying dan pembully. Memaafkan itu
pilihan, maka tidak perlu menunggu pelaku meminta maaf ataupun menganti rugi.
Beberapa orang memang
tidak pernah akan mengubah perilaku mereka dan mungkin melakukan hal yang sama
lagi terhadap Anda, di masa depan. Memaafkan juga bukan berarti Anda menyetujui
perbuatan pembully. Namun tetaplah memaafkan. Memaafkanlah untuk kesehatan
fisik dan psikis Anda sendiri.
Semoga bermanfaat.
Jakarta, 26 Februari
2020
Sumber : dari berbagai
bacaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar