Jumat, 19 Mei 2017

TENTANG 3 IDIOTS (hindi film 2009)

3 IDIOTS. 



Hari Sabtu, berhenti sejenak dari kegiatan yang berhubungan dengan penelitian, kasus-kasus di kerja praktek dan tesis. Namun hari saya tidak ingin kemana-mana. Maka saya putuskan untuk di kamar kos saja, streaming film. Tadinya sih ingin cari film baru, tapi kemudian saya teringat film yang identik dengan statement "aall iiizz welll" ini. Film lama yang sudah beberapa kali saya tonton dan tetap terasa menginspirasi. 

Film ini bercerita tentang seorang anak muda genius (Rancho) yang berasal dari keluarga miskin namun punya minat belajar yang tinggi. Dari kecil Rancho sering diminta mengerjakan PR-PR anak majikan ayahnya yang kaya raya. Majikan ayahnya adalah orang besar namun sering dihina orang lain karena buta huruf. Tak jauh berbeda dari si orang kaya, anaknya pun kurang punya minat ke arah akademis. Sementara Rancho karena suka belajar sering berpura-pura menjadi siswa, memakai pakaian seragam sekolah dan mengerjakan tugas mata pelajaran siswa yang jauh di atas usianya. Kemudian kemampuannya ini mendapatkan perhatian dari kepala sekolah. Kepala sekolah juga mengetahui bahwa Rancho lah yang mengerjakan PR-PR anak majikannya. Untuk menjaga nama baik keluarga, si orang besar kemudian bekerja sama dengan kepala sekolah dan memberikan kesempatan kepada Rancho untuk bersekolah dengan beberapa syarat.  Syarat yang diajukan adalah nama yang ia pakai saat sekolah dan yang tertulis di ijazah adalah nama anak orang besar tersebut. Dan setelah Rancho menyelesaikan studinya hingga sarjana, ia harus pergi dari kota itu. Sesuai perjanjian, Rancho bersekolah menggunakan nama anak si majikan. Lalu ia menyelesaikan studinya di kampus teknik terbaik sebagai lulusan terbaik. Kemudian ijazah diberikan pada anak majikan dan ia pergi dari kota itu setelah diwisuda.

Cerita di film ini dibuat menarik sekali dengan setting perkuliahan yang strict dipadukan dengan humor. Kisah persahabatan Rancho dengan dua temannya menjadikan alur cerita di film ini sangat menarik. Rancho sering memiliki pemikirannya sendiri yang berbeda dengan standar aturan yang ada di kampus. Sedangkan kedua temannya memiliki kendala dalam mengikuti pelajaran. Yang satu, Farhan, seorang dengan bakat dan minat fotografer alam yang tersesat dalam mimpi orang tuanya menjadi engineer. Yang satu lagi, Raju, seorang yang hatinya adalah engineer namun beratnya tekanan hidup membuatnya tidak maksimal dalam belajar. Masalah terbesar mereka adalah saat menghadapi direktur kampus yang keras dengan prinsip pendidikan yang ia yakini : Life is a Race, jadilah nomor 1 karena orang-orang tidak peduli dengan yang nomor 2. Persahabatan yang unik dan tingkah yang berbeda dari mayoritas mahasiswa dari 3 sahabat ini membuat mereka dijuluki 3 Idiots. 

Selain kisah persahabatan para idiots, film ini juga menyuguhkan kisah cinta yang romantis antara si jenius dan dokter cantik dan pintar, yang merupakan anak dari direktur kampus yang strict. Walaupun ditentang orang tua, sempat terpisah sekitar 10 tahun, dan si dokter nyaris menikah, pada akhirnya mereka dapat bersatu kembali.

Ada banyak lesson learned dari film ini. Berikut lesson learned yang dulu pernah saya tuliskan somewhere, kurang lebih masih sama dengan pemahaman saya mengenai film dari 8 tahun yang lalu. 

1. Bahwa bagi beberapa orang, tak ada reward dari kompetisi apapun dan tidak ada luka hati sedalam apapun yang bisa mengalahkan kebahagiaan karena mendapatkan kesempatan untuk belajar.

2. Bahwa beberapa orang memiliki standar kesuksesannya sendiri, yang berbeda dengan standar kesuksesan yang dipercaya kebanyakan orang di dunia.

3. Bahwa ikan tidak akan pernah sukses menjadi pemanjat pohon profesional. Seperti Farhan, yang "cinta"nya pada natural photography namun dipaksa "menikah" dengan engineering. Ia tidak dapat memaksimalkan bakatnya namun juga tidak dapat menjadi engineer yang bagus. Dan lebih dari itu, ia tidak akan bahagia.


4. Bahwa kesulitan dan keadaan terpojok dapat membuat orang melakukan tindakan-tindakan irasional. Dan saat-saat seperti itu, dukungan dari orang terdekat menjadi hal yang paling penting untuk mengangkat orang tersebut dari keterpurukan.

5. Bahwa di dunia ini ada jenis orang yang tidak desperate hanya karena dilabel tidak cerdas (bahkan idiot) sebagai akibat dari tidak mengikuti standar mayoritas.

6. Bahwa tidak perlu memaksakan sesuatu agar menjadi milik kita, karena hal yang memang milik kita akan menemukan jalannya kembali pada kita. 

7. Bahwa sekeras apapun kelihatannya seseorang, manusia tetaplah manusia. Punya hati. Biasanya orang yang terlihat sangat keras, dulunya merupakan orang yang sangat halus. Namun ada sesuatu dalam perjalanan hidupnya yang tidak kita ketahui, yang membentuk pribadinya menjadi seperti sekarang. Yang perlu kita lakukan bukanlah memaafkan orang itu karena keras hatinya, melainkan memaafkan diri kita sendiri karena memberi penilaian dalam ketidakpahaman.

8. Bahwa seberapa pun kejamnya kehidupan menempa dan memaksa kita berubah, akan ada bagian dari diri kita yang tetap sama. Itulah diri kita yang sejati, yang mungkin tidak terlihat namun dapat dirasakan dan dipahami oleh orang-orang yang benar-benar mengenal kita.

9. Dan pada akhirnya, semua akan baik-baik saja. Al iz well (all is well). Terkadang yang kita butuhkan hanyalah keyakinan bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang mengatur segala yang ada di dunia. Al iz well, karena pencipta kita telah menyiapkan skenario terbaik untuk kita.

---------- OoO ----------

Devira, 20 Mei 2017
@Ciseke, Jatinangor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar